Jumat, 27 Desember 2013

TAROMBO SAGALA RAJA


Saya terpaksa harus menulis masalah Tarombo Sagala Raja ini sebagai perbaikan dari Tarombo Sagala Raja yang di muat dalam Tarombo Batak ni Sagala Raja
Sudah beberapa kali saya sarankan agar di perbaiki oleh penulis web tersebut, namun sampai detik ini tulisan tersebut belum mengalami revisi.

Terlepas dari kisah yang dimuat dalam tulisan tersebut, dan saya tidak ingin mengkomentari hal itu, namun yang menjadi persoalan adalah keturunan dari Ompu Sagala Raja.
Keturunan Sagala Raja dikelompokkan berdasarkan nama Kampung / Huta yang ditempati. 

Dalam web tersebut ditulis :

Molo hita Pinoppar ni Oppungta ‘Sagala Raja’ ondo nahuboto, alai atik sala Au dihatorangan kon , marsiajar ajaran hita ateh… :
I. HUTA RUAR , dohot
II. HUTA BAGAS Sian “HUTA RUAR” :
1. Ruma Pittu
2. Lumban Parik
3. Huta Balian
4. Simangariring
5. Huta Urat
6. Galungan
7. Parbumbunan
Sian “HUTA BAGAS” :
1. Tuan Mula Huta Uruk
2. Sahapu Bosi Hutagas Toruan
3. Ompu Rahab Tuan Sapiri
4. Batu Anduhur

Yang perlu di perbaiki dari tulisan tersebut adalah urut-urutanya.
Sagala Raja memiliki 3 orang anak yaitu:

I.   HUTA RUAR
  • Lumban Parik
  • Ruma Pintu
  • Simangariring-Galungan
  • Parbunbunan
II.  HUTA BAGAS
  • Tuan Mula Huta 
  • Tuan Sapiri
  • Ampangarahap
  • Batu Anduhur --- Anakna Pandeninggala membuka huta yg bernama Huta Balian
III. HUTA URAT 
  • Raja Oloan
  • Raja Rinsan
  • Tetap memakai nama kampungnya yaitu HUTA URAT.
Marga Sagala memiliki keunikan tersendiri dari marga-marga lain dalam hal partuturon / kekerabatan. Jika marga-marga dari daerah Toba, Humbang, Silindung, menggunakan nomor, maka Marga Sagala tidak pernah memakai nomor jika berjumpa/berkenalan sesama marga Sagala.

Panggilan terhadap sesama Marga Sagala berdasarkan Kelahiran, artinya Yang lebih dahulu lahir, itulah yang menjadi si ABANGAN. Dalam Tradisi marga Sagala Umurlah yang menjadi patokan dalam hal Panjouon /Pemanggilan.

Selain itu juga, jika berjumpa/berkenalan sesama marga Sagala, dipantangkan untuk menanyakan SAGALA apa, karena hal itu mengindikasikan adanya pengkotak-kotakan terhadap marga Sagala dan bertentangan dengan tradisi dalam Marga Sagala, namun ada cara yang lebih sopan untuk kita bisa mengetahui kenalan kita sesama marga Sagala yaitu dengan menanyakan nama Kampungnya.

Misalnya saya berkenalan dengan seseorang yang bermarga Sagala, bisa saja saya atau kenalan saya tersebut yang bertanya dengan pertanyaan
" Didia ma huta ta di hitaan?"
Maka saya akan menjawab di Huta Urat ( karena saya penulis adalah Pomparan Ompu Sagala Raja Huta Urat ) do Abang/Amang tua/Amang uda ( jika yang bertanya diatas umur saya ), namun jika saya merasa bahwa yang bertanya selevel atau lebih muda maka saya akan menjawab dengan sebutan ampara (baca: appara ) sebelum mengetahui siapa yang lebih tua/muda umurnya.
Dengan pertanyaan yang demikian, maka kita dapat mengetahui bahwa yang menetap di kampung itu adalah Pinompar ni Ompu Sagala Raja Huta Ruar,Huta Bagas, atau Huta Urat.

Demikian sepenggal tarombo dan partuturon Marga Sagala. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik terutama dari Pomparan Ompu Sagala Raja untuk membenahi tulisan ini.

HORAS ... HORAS ... HORAS ...

Senin, 23 Desember 2013

DAFTAR MAKANAN YANG MENGANDUNG KOLESTEROL TERENDAH DAN TERTINGGI

Berikut merupakan makanan dengan kategori yang non kolesterol sampai dengan yang mengandung banyak kolesterol, berdasarkan informasi dari General Hospital Singapore :
  • Putih telur ayam, dengan kandungan kolesterol 0 mg, sehingga dikategorikan sehat.
  • Teripang, dengan kandungan kolesterol 0 mg, sehingga dikategorikan sehat.
  • Ubur-ubur, dengan kandungan kolesterol 0 mg, sehingga dikategorikan sehat.
  • Susu sapi non fat, dengan kandungan kolesterol 0 mg, sehingga dikategorikan sehat.
  • Daging ayam tanpa kulit, dengan kandungan kolesterol 50 mg, sehingga dikategorikan sehat.
  • Daging bebek tanpa kulit, dengan kandungan kolesterol 50 mg, sehingga dikategorikan sehat.
  • Ikan sungai, dengan kandungan kolesterol 55 mg, sehingga dikategorikan sehat.
  • Daging sapi pilihan tanpa lemak, dengan kandungan kolesterol 60 mg, sehingga dikategorikan sehat.
  • Daging babi pilihan tanpa lemak, dengan kandungan kolesterol 60 mg, sehingga dikategorikan sehat.
  • Daging kelinci, dengan kandungan kolesterol 65 mg, sehingga dikategorikan sehat.
  • Daging kambing tanpa lemak, dengan kandungan kolesterol 70 mg, sehingga dikategorikan sehat.
  • Ikan ekor kuning, dengan kandungan kolesterol 85 mg, sehingga kategori sehat.
  • Daging asap (ham), kandungan kolesterol 98 mg, sehingga dikategorikan dapat dimakan sekali-kali.
  • Iga sapi, kandungan kolesterol 100 mg, sehingga dikategorikan dapat dimakan sekali-kali.
  • Iga babi, kandungan kolesterol 105 mg, sehingga dikategorikan dapat dimakan sekali-kali.
  • Daging sapi non pilihan, kandungan kolesterol 105 mg, kategori dapat dimakan sekali-kali.
  • Burung dara, kandungan kolesterol 110 mg, sehingga dikategorikan dapat dimakan sekali-kali.
  • Ikan bawal, kandungan kolesterol 120 mg, sehingga dikategorikan dapat dimakan sekali-kali.
  • Daging sapi berlemak, kandungan kolesterol 125 mg, dikategorikan dapat dimakan sekali-kali.
  • Daging babi berlemak, kandungan kolesterol 130 mg, dikategorikan hati-hati memakannya.
  • Keju, kandungan kolesterol 140 mg, dikategorikan hati-hati memakannya.
  • Sosis daging, kandungan kolesterol 150 mg, dikategorikan hati-hati memakannya.
  • Kepiting, kandungan kolesterol 150 mg, dikategorikan hati-hati memakannya.
  • Udang, kandungan kolesterol 160 mg, dikategorikan hati-hati memakannya.
  • Kerang/siput, kandungan kolesterol  160 mg, dikategorikan hati-hati memakannya.
  • Belut, kandungan kolesterol 185 mg, dikategorikan hati-hati memakannya.
  • Santan kelapa, kandungan kolesterol 185 mg, dikategorikan hati-hati memakannya.
  • Susu sapi, kandungan kolesterol 250 mg, dikategorikan berbahaya untuk dikonsumsi.
  • Susu sapi cream, kandungan kolesterol 280 mg, dikategorikan berbahaya untuk dikonsumsi.
  • Coklat/cacao, kandungan kolesterol 290 mg, dikategorikan berbahaya untuk dikonsumsi.
  • Mentega/margarine, kandungan kolesterol 300 mg, dikategorikan berbahaya untuk dikonsumsi.
  • Jeroan sapi, kandungan kolesterol 380 mg, dikategorikan berbahaya untuk dikonsumsi.
  • Jeroan babi, kandungan kolesterol 420 mg, dikategorikan berbahaya untuk dikonsumsi.
  • Kerang putih/remis/tiram, kandungan kolesterol 450 mg, dikategorikan berbahaya untuk dikonsumsi.
  • Jeroan kambing, kandungan kolesterol 610 mg, dikategorikan berbahaya untuk dikonsumsi.
  • Cumi-cumi, kandungan kolesterol 1170 mg, dikategorikan pantang untuk dikonsumsi.
  • Kuning telor ayam, kandungan kolesterol 2000 mg, dikategorikan pantang untuk dimakan.
  • Otak sapi, kandungan kolesterol 2300 mg, dikategorikan pantang untuk dimakan.
  • Otak babi, kandungan kolesterol 3100 mg, dikategorikan pantang untuk dimakan.
  • Telor burung puyuh, kandungan kolesterol 3640 mg, dikategorikan pantang untuk dimakan.
Adapun kandungan kolesterol diatas adalah dari per 10 gram makanan.
Kolesterol normal dalam darah adalah 160 - 200 mg, sehingga kolesterol tinggi akan menyebabkan penyakit mendadak seperti hipertensi, jantung, stroke dan kematian.

MENJUAL SISIR KEPADA BIKSU

Berikut sebuah ilustrasi yang mungkin bisa membuat diri kita berpikir kreatif untuk melakukan hal yang kita anggap mustahil menjadi mungkin.


Pertanyaan : Jika perusahaan dimana anda bekerja, adalah sebuah perusahaan pembuat SISIR, memberi tugas untuk menjual sisir pada para biksu di wihara (yang semua kepalanya gundul).

Bisakah anda melakukannya? Apa jawaban anda ?

a).Tidak mungkin, itu mustahil

b).Gila

c).Aku akan sekali mencoba untuk melaksanakan instruksi bos saya

d).Baiklah, saya akan coba

e).Ya, saya pikir bisa menjualnya (5 buah, 10 buah, 50 buah atau lebih, sebutkanlah jumlahnya)

Pilih satu jawaban dan baca tulisan di bawah untuk melihat apakah pilihan anda menunjukkan anda orang yang berjiwa sukses atau tidak ?

Cerita : MENJUAL SISIR PADA BIKSU

Ada sebuah perusahaan “pembuat sisir” yang ingin mengembangkan bisnisnya, sehingga management ingin merekrut seorang sales manager yang baru.

Perusahaan itu memasang IKLAN pada surat kabar. Tiap hari banyak orang yang datang mengikuti wawancara yang diadakan … jika ditotal jumlahnya hampir seratus orang hanya dalam beberapa hari.

Kini, perusahaan itu menghadapi masalah untuk menemukan calon yang tepat di posisi tersebut. Sehingga si pewawancara membuat sebuah tugas yang sangat sulit untuk setiap orang yang akan mengikuti wawancara terakhir.

Tugasnya adalah : Menjual sisir pada para biksu di wihara. Hanya ada 3 calon yang bertahan untuk mencoba tantangan di wawancara terakhir ini. (Mr. A, Mr. B, Mr. C)

Pimpinan pewawancara memberi tugas :

“Sekarang saya ingin anda bertiga menjual sisir dari kayu ini kepada para biksu di wihara. Anda semua hanya diberi waktu 10 hari dan harus kembali untuk memberikan laporan setelah itu.”

Setelah 10 hari, mereka memberikan laporan.

Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. A :

“Berapa banyak yang sudah anda jual?”

Mr. A menjawab: “Hanya SATU.”

Si pewawancara bertanya lagi : “Bagaimana caranya anda menjual?”

Mr. A menjawab: ” Para biksu di wihara itu marah-marah saat saya menunjukkan sisir pada mereka. Tapi saat saya berjalan menuruni bukit, saya berjumpa dengan seorang biksu muda – dan dia membeli sisir itu untuk menggaruk kepalanya yang gatal.”

Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. B :

“Berapa banyak yang sudah anda jual?”

Mr. B menjawab : “SEPULUH buah.”

“Saya pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya acak-acakan karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Biksu di dalam wihara itu mendengar saran saya dan membeli 10 sisir untuk para peziarah agar mereka menunjukkan rasa hormat pada sang Buddha dgn merapikan rambut mereka.”

Kemudian, Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. C :

“Bagaimana dengan anda?”

Mr. C menjawab: “SERIBU buah!”

Si pewawancara dan dua orang pelamar yang lain terheran-heran.

Si pewawancara bertanya : “Bagaimana anda bisa melakukan hal itu?”

Mr. C menjawab:

“Saya pergi ke sebuah wihara terkenal. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari, saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana . Kemudian saya berkata pada biksu pimpinan wihara, ‘Sifu, saya melihat banyak peziarah yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cindera mata, maka itu akan lebih menggembirakan hati mereka.’ Saya bilang padanya bahwa saya punya banyak sisir dan memintanya untuk membubuhkan tanda tangan pada setiap sisir sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan wihara itu sangat senang dan langsung memesan 1,000 buah sisir!”

MORAL DARI CERITA

Universitas Harvard telah melakukan riset, dengan hasil :

1. 85% kesuskesan itu adalah karena SIKAP dan 15% adalah karena kemampuan.

2. SIKAP itu lebih penting dari kepandaian, keahlian khusus dan keberuntungan.

Dengan kata lain, pengetahuan profesional hanya menyumbang 15% dari sebuah kesuksesan seseorang dan 85% adalah pemberdayaan diri, hubungan sosial dan adaptasi. Kesuksesan dan kegagalan bergantung pada bagaimana sikap kita menghadapi masalah.

Dalai Lama biasa berkata :

“Jika anda hanya punya sebuah pelayaran yang lancar dalam hidup, maka anda akan lemah. Lingkungan yang keras membantu untuk membentuk pribadi anda, sehingga anda memiliki nyali untuk menyelesaikan semua masalah.”

“Anda mungkin bertanya mengapa kita selalu berpegang teguh pada harapan. Ini karena harapan adalah : hal yang membuat kita bisa terus melangkah dengan mantap, berdiri teguh – dimana pengharapan hanyalah sebuah awal. Sedangkan segala sesuatu yang tidak diharapkan …. adalah hal yang akan mengubah hidup kita.”

Minggu, 22 Desember 2013

INJIL MENURUT TOKO SERBA ADA


Ada kisah tentang kebaikan dan kasih yang tercecer dari antara perayaan-perayaan Natal, semacam kisah Orang Samaria yang Baik Hati. Kisah tentang kasih yang indah ini sayangnya tidak terjadi di gereja, tetapi di sebuah toko serba ada (Dept. Store) di Amerika Serikat.

Pada suatu hari seorang pengemis wanita, yang dikenal dengan sebutan "Bag Lady" (karena segala harta-bendanya termuat dalam sebuah tas yang ia jinjing kemana-mana sambil mengemis), memasuki sebuah Dept. Store yang mewah sekali. Hari-hari itu adalah menjelang hari Natal. Toko itu dihias dengan indah sekali. Semua lantainya dilapisi karpet yang baru dan indah. Meskipun bajunya kotor dan penuh lubang, pengemis ini tanpa ragu-ragu memasuki toko ini. Badannya mungkin sudah tidak mandi berminggu-minggu. Bau badan menyengat hidung.

Ketika itu, ada seorang hamba Tuhan mengikutinya dari belakang. Ia berjaga-jaga, kalau petugas sekuriti toko itu mengusir pengemis ini, sang hamba Tuhan mungkin dapat membela atau membantunya. Wah, tentu pemilik atau pengurus toko mewah ini tidak ingin ada pengemis kotor dan bau mengganggu para pelanggan terhormat yang ada di toko itu. Begitu pikir sang hamba Tuhan.

Tetapi pengemis ini dapat terus masuk ke bagian-bagian dalam toko itu. Tak ada petugas keamanan yang mencegat dan mengusirnya. Aneh ya, padahal, para pelanggan lain berlalu lalang di situ dengan setelan jas atau gaun yang mewah dan mahal. Di tengah toko itu ada piano besar (grand piano) yang dimainkan seorang pianis dengan jas tuksedo, mengiringi para penyanyi yang menyanyikan lagu-lagu Natal dengan gaun yang indah. Pengemis itu kelihatan sangat tidak cocok dengan suasana di toko itu. Ia nampak seperti makhluk aneh di lingkungan yang gemerlapan itu, tetapi sang 'Bag Lady' jalan terus. Sang hamba Tuhan itu juga mengikuti terus dari jarak tertentu.

Rupanya pengemis itu mencari sesuatu di bagian gaun wanita. Ia mendatangi counter paling eksklusif yang memajang gaun-gaun mahal ber-merek (branded items) dengan harga diatas 00 untuk satu gaun. Kalau dikonversi dengan kurs akhir-akhir ini, harganya dalam rupiah pasti lebih dari Rp. 20 juta untuk satu gaun.

Baju-baju yang mahal dan mewah! Apa yang dikerjakan pengemis ini? Sang pelayan bertanya, "Apa yang dapat saya bantu bagi anda?" "Saya ingin mencoba gaun merah muda itu!"

Kalau anda ada di posisi sang pelayan itu, bagaimana respons anda? Wah, kalau pengemis ini mencobanya tentu gaun-gaun mahal itu akan jadi kotor dan bau, dan pelanggan lain yang melihat mungkin akan jijik membeli baju-baju ini setelah dia pakai. Apalagi bau badan orang ini begitu menyengat, tentu akan merusak gaun-gaun itu.

Tetapi mari kita dengarkan apa jawaban sang pelayan toko mewah itu. "Berapa ukuran yang anda perlukan?" "Tidak tahu!" "Baiklah, mari saya ukur dulu."

Pelayan itu mengambil pita meteran, mendekati pengemis itu, mengukur bahu, pinggang, dan panjang badannya. Bau menusuk hidung terhirup ketika ia berdekatan dengan pengemis ini. Ia cuek saja. Ia layani pengemis ini seperti satu-satunya pelanggan terhormat yang mengunjungi counternya.

"OK, saya sudah dapatkan nomor yang pas untuk nyonya! Cobalah yang ini!" Ia memberikan gaun itu untuk dicoba di kamar pas.

"Ah, yang ini kurang cocok untuk saya. Apakah saya boleh mencoba yang lain?" "Oh, tentu!" Pelayan ini menghabiskan waktu kurang lebih dua jam lamanya untuk melayani sang "Bag Lady".

Apakah pengemis ini akhirnya membeli salah satu gaun yang dicobanya? Tentu saja tidak! Gaun seharga puluhan juta rupiah itu jauh dari jangkauan kemampuan keuangannya. Pengemis itu kemudian berlalu begitu saja, tetapi dengan kepala tegak karena ia telah diperlakukan sebagai layaknya seorang manusia. Biasanya ia dipandang sebelah mata. Tapi hari itu, ada seorang pelayan toko yang melayaninya, menganggapnya seperti orang penting, dan yang mau mendengarkan permintaannya.

Tetapi mengapa pelayan toko itu mau repot-repot melayaninya? Bukankah kedatangan pengemis itu membuang-buang waktu dan memakan biaya bagi toko itu karena harus mengirim gaun-gaun yang sudah dicoba itu ke Laundry agar dicuci bersih supaya kembali tampak indah dan tidak bau. Pertanyaan ini juga mengganggu sang hamba Tuhan yang memperhatikan apa yang terjadi di counter itu.

Kemudian hamba Tuhan ini bertanya kepada pelayan toko itu setelah ia selesai melayani tamu "istimewa"-nya. "Mengapa anda membiarkan pengemis itu mencoba gaun-gaun indah ini?" "Oh, sudah menjadi tugas saya untuk melayani dan berlaku ramah."

"Tetapi, anda 'kan tahu bahwa pengemis itu tidak mungkin sanggup membeli gaun-gaun mahal ini?"

"Maaf, soal itu bukan urusan saya. Saya tidak dalam posisi untuk menilai atau menghakimi para pelanggan saya. Tugas saya adalah untuk melayani dan berbuat baik."

Hamba Tuhan ini tersentak kaget. Di jaman yang penuh keduniawian ini ternyata masih ada orang-orang yang tugasnya adalah melayani dan berbuat baik, tanpa perlu menghakimi orang lain. Hamba Tuhan ini akhirnya memutuskan untuk membawakan khotbah pada Hari Minggu berikutnya dengan thema "Injil Menurut Toko Serba Ada". Khotbah ini menyentuh banyak orang, dan kemudian diberitakan di halaman-halaman surat kabar di kota itu. Berita itu menggugah banyak orang sehingga mereka juga ingin dilayani di toko yang eksklusif itu.

Pengemis wanita itu tidak membeli apa-apa, tidak memberi keuntungan apa-apa. Namun akibat perlakuan istimewa toko itu kepadanya, hasil penjualan toko itu meningkat drastis, sehingga pada bulanitu manghasilkan keuntungan yang signifikan.

Lakukanlah apa yang menjadi tugas anda dengan motivasi melayani seperti Yesus, sosok yang yang sangat patut untuk dilayani tetapi DIA memilih untuk dilayani.

Sabtu, 21 Desember 2013

PERJALANAN SINGKAT YANG BERKESAN


Cerita ini adalah kisah perjalanan ku dengan rekan kerja ke Jakarta dalam rangka Konsultasi Tentang Vertikalisasi Lembaga Badan Narkotika Nasional di Daerah dan kami mewakili Kota Binjai.

Dimulai pada tanggal 18 Oktober 2001 tepat pada pukul 17.45, kami bertemu di Bandara Polonia Medan untuk check in keberangkatan. Karena adanya keterlambatan akhirnya pesawat take off pukul 19.45.
[Ngomong-ngomong ne pertama kalinya diriku naik pesawat. hehehehe. Sebenarnya kedua kali tetapi yang pertama dulu naik pesawat AURI Herlecus eh... Hercules tahun 2003].

Kami tiba di Bandara Soeta pukul 21.45 dan langsung aja cari bus. Untung ada bang Harry yang pernah lama tinggal di Jakarta dan sekaligus mertuanya tinggal di Jakarta, jadi kami nggak kesulitan untuk mencari penginapan. Akhirnya kami tiba di hotel didaerah Cempaka Putih hampir pukul 23 lah. Langsung check in.
Saat itu kami dah pada laper. Setelah selesai membereskan perlengkapan kami pergi cari makan malam.
Aku makan nasi soto... wuih ternyata sotonya garam semua.... asiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin kali coy.

Keeseokan harinya kami berangkat menuju Kantor Badan Narkotika Nasional di Cawang. Yah... setelah bertemu dengan orang yang tepat dan konsultasi selesai, kami balik lagi kehotel untuk check out. Eh... waktu mau masuk kamar, nggak bisa dibuka tu pintu ternyata waktu kami di hotel itu dah habis hehehehe. Langsung aja kami berangkat kerumah mertuanya bang Hary. Aku sih nggak tahu daerah mana tapi mereka bilang Kampung Ambon. Setelah makan siang dan ngobrol dengan keluarga bang Hary, aku dan pak Simanjuntak pergi kerumah familynya yang nggak jauh dari Kampung Ambon itu untuk silaturahmi. Setelah selesai kami bertiga berangkat ke BOGOR.

Kami tiba di Bogor kira-kira pukul 18 lewat sekian menit. Ini baru sama-sama buta lokasi semua. Ya sudah kami jalani aja sambil cari-cari penginapan. Karena perutpun udah keroncongan, kami masuk warung, dan bang Hary sholat, kebetulan dekat dengan mesjid. Oh.. akhirnya aku ingat ada senior waktu SMA,  yang sekarang tinggal di Bogor. Langsung aja ku telp. dan ternyata dia bilang akan menjemput kami. Betapa leganya perasaan ini. Tapi ketika kami makan, ada ibu-ibu yang merekomendasikan tempat penginapan yang murah dan bersih. Kamipun senang mendengarnya sambil senyum sumringah.

Akhirnya sang senior tiba dan kami langsung diantarkan mencari penginapan tentunya bukan yang direkomendasikan oleh si ibu tadi.. Penginapan dapat, check in selesai kami langsung diajak keliling kota Bogor dan kami berhenti disebuah warung tenda. Eh.. ternyata makan lagi. Makanan dipesan dan siap untuk disantap. Eh... lagi-lagi makanannya asiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin sekali. Sial kalipun dapet makanan yang asin terus (dlm hati).

Setelah selesai kami kembali ke penginapan, tetapi aku tidak ikut dipenginapan melainkan dirumah senior tadi. Sambil jalan menuju rumahnya, aku ceritakan tentang rekomendasi ibu di warung nasi itu. Ternyata penginapan yang ditawarkan adalah penginapan yang biasa dipakai untuk *************** yah pasti kalian sudah ngertilah. Untung saja nggak jadi.

Ingin berlama-lama tinggal di Bogor temu kangen ama senior dan kawan-kawan yang merantau kesana, tapi apa mau dikata tiket terlanjur dibeli dan harus pulang kembali ke Medan. Tanggal 20 waktu untuk pulang ke Medan, kami diantar oleh senior ku ke terminal bus menuju bandara Soeta. Sampai di bandara, kami masuk kerumah makan untuk mengganjal perut selama perjalanan. Akhirnya aku dan Pak Simanjuntak check in, tetapi bang Hary masih tinggal di Jakarta untuk temu kangen dengan keluarga. Akhirnya kami berpisah disini.

Lagi-lagijadwal penerbangan mengalami keterlambatan, walaupun tidak terlalu lama. Tapi lamanya terasa juga karena kami check in terlalu cepat.

Pukul 18.15 pesawat take off, dan kamipin dalam perjalan menuju medan. Selama didalam pesawat banyak nasehat dari Pak Simanjuntak yang selain sebagai atasan dikantor sudah saya anggap sekaligus sebagai orang tua saya.
Tapi ada sesuatu yang aneh didalam pesawat. Coba bayangkan didalam peswat ada lalat. Jadi teringat waktu sering nyasar klo naik gunung. Ku ceritakan kepada Pak Simanjuntak pengalam nyasar waktu naik gunung.

Aku                      : Bapak tahu kalo lalat itu juga memberikan kebaikan untuk kita.
Pak Simanjuntak : Ah... masa. Mana mungkin lalat memberi kebaikan.
Aku                      : Bagi kami yang hoby naik gunung dan sering nyasar, lalat itu memberi    
                              kebaikan Pak.VKarena jika kita dihutan dan ada lalat disekitar kita, itu     
                              berarti kita dekat dengan perkampungan pak.
Pak Simanjuntak : Jadi... ini gimana???

Akhirnya kami tertawa dan mengambil kesimpulan kalau posisi kami dekat dengan perkampungan karena ada si lalat.

Pukul 19.50 kami tiba di Polonia, dan langsung aja kami keluar karena Pak Simanjuntak telah ditunggu oleh anaknya. Setelah kami bertemu dengan anaknya, kami jalan bersama keluar dari bandara dan kamipun bersalaman dan berpisah.

Itulah perjalanan singkatku yang ku dapat melalui Badan Narkotika Kota Binjai. Walaupun sangat singkat tetapi sangat berarti buatku. Aku bisa jumpa dengan senior yang hampir 11 tahun nggak pernah ketemu. Aku bisa cerita dengan atasan layaknya bapak dan anak dan yang terpenting adalah pesan dari Pak Simanjuntak buatku dalam perjalanan karirku ke depan.

Terimakasih Pak P.Simanjuntak yang mengikiutsertakan saya dalam perjalanan ini dan terutama untuk pesan yang bapak sampaikan. Semoga dapat menjadi peta dalam perjalanan karir saya.
Terimakasih Bang Roy Tampubolon yang telah menerima kami dengan sukacita. Semoga yang abang harapkan dapat terwujud.

KUASA LIDAH DALAM PERKATAAN

Seseorang (kita anggap saja si X) menceritakan sesuatu mengenai temannya (anggap si Y) dan alhasil dalam waktu beberapa hari tersebarlah beritanya dan si Y yang mengetahui hal itu pun tentu sakit hati.
Setelah bebarapa lama berlalu, ternyata cerita itu tidak benar adanya dan si X menyesali perbuatannya dan dia bingung harus berbuat apa untuk memperbaiki kesalahannya itu.

Akhirnya dia datang kepada seorang yang dikenal sangat bijaksana dan menceritakan apa yang menjadi masalahnya.
Orang bijak itu berkata " Pergilah ke pasar dan belilah sebuah kemoceng. Dalam perjalanan pulang, cabutilah bulu-bulu ayam dikemoceng dan buanglah disepanjang jalan".

Gambar Kemoceng
Meskipun kedengaran sangat aneh, tetapi si X tetap melakukan saran orang bijak tersebut.

Keseokan harinya, si X melaporkan bahwa dia telah melakukan saran orang bijak tersebut.
Lalu orang bijak itu berkata kepadanya " Sekarang, pergilah dan kumpulkanlah bulu ayam dari kemoceng yang telah engkau buang kemarin dan bawa kepada ku".

Si X pun kembali menyusuri jalan yang dilaluinya kemarin untuk mencari bulu ayam yang telah dibuangnya kemarin. Setelah beberapa jam mencari, dia hanya menemukan 5 helai bulu ayam dan kembali kepada orang bijak itu.

Akhirnya orang bujak itu berkata " Lihatlah sangat mudah engkau membuangnya namun untuk mengumpulkan semuanya sangat tidak mungkin.
Seperti itulah yang telah engkau lakukan, sangat mudah engkau mengatakan sesuatu yang belum tentu benar, tetapi setelah engkau membuang perkataan itu, 7 ekor kudapun tak dapat menariknya kembali.
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannyaakan memakan buahnya. 
Amsal 8:21

Pesan :Lidah memang anggota yang kecil, tetapi sangat besar kuasanya.
Bila salah menggunakan, hancurlah apa yang ada disekitar kita.

Lidah yang lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah yang jahat melukai orang lain.
Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah yang bercabang akan dikerat.

Jagalah lidah kita untuk selalu berkata yang baik.

MENGAMPUNI

Saat ini kita telah memasuki tahun yang baru yaitu tahun 2012. Ditahun yang lalu ada banyak persoalan tentunya yang kita alami. Dipenghujung tahun 2011, selalu ada sebuah moment untuk merefleksi kehidupan masa lalu guna membuat harapan-harapan yang baru. Setiap harapan pastilah seuatu yang baik bagi kita, teman-teman, keluarga kita, anak-anak dll. Tetapi kita harus lebih mengharapkan sesuatu yang baik terutama bagi TUHAN.
Tulisan ini dimaksudkan bagi saya dan juga bagi saudara-saudara sekalian untuk kita bersedia membuka diri kita dihadapan TUHAN dan mau mengambil sebuah komitmen untuk mengampuni. Mengapa MENGAMPUNI?
Karena mengampuni itu adalah sebuah resep yang sangat manjur untuk kepulihan. Tetapi sangat sulit rasanya bagi kita untuk mengampuni orang yang memiliki kesalahan kepada kita, karena kita harus melupakan segala sakit yang pernah ditimbulkannya. Disitulah letak tantangan yang kita terima sebagai orang yang percaya.
Memang mengampuni itu tidak semudah kita membalikkan telapak tangan, karena segala seuatu itu butuh proses. Dalam proses itu kita tidak bisa mengandalkan kemampuan kita tetapi mintalah kepada TUHAN agar DIA memberi RohPengampunan kepada kita. Apabila kita meminta kepada Tuhan Yesus maka Dia tahu yang terbaik bagi kita dan Dia pasti akan memberinya ( Mat7:7 ).
Sulitnya untuk mengampuni bagi kita adalah sangat manusiwi sekali, tetapi apakah kita pernah berpikir bahwa itulah yang TUAHN inginkan yaitu agar kita saling mengampuni.
Ada sebuah pertanyaan yang harus kita jawab dengan jujur. SIAPAKAH YANG TIDAK INGIN DIAMPUNI? Saya rasa jawabannya pasti tidak ada. Untuk itulah kita akan melihatnya sesuai denga Firman Allah.
Allah Bapa kita sangat membenci dosa. Tetapi kita selalu saja mendukakan hati BAPA kita dengan segala dosa kita. Tetapi Allah kita tidak ingin kita binasa karena dosa-dosa kita sehingga DIA membayarnya dengan harga yang sangat mahal yaitu diriNYA sendiri dalam Yesus Kristus. Lalu, sebegitu besarnya pengrobanan BAPA bagi kita, tetapi mengapa kita sulit untuk mengampuni???
Itulah syaratnya yaitu PENGORBANAN.
Seperti BAPA yang telah berkorban bagi kita, kita juga harus mampu berkorban untuk mengampuni sesama kita.
"Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar supaya Ia membawa kita kepada Allah." (1 Petrus 3:18a) 
"Sebab di dalam Dia dan oleh darahNya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kasih karuniaNya." (Efesus 1:7)

Bagaimana jika saya tidak mengampuni?
Segala sesuatu pasti mempunyai dampak (positif dan negatif). Bagaimana dengan mengampuni? Apakah ada manfaatnya buat saya atau tidak?
Kita akan melihat apa manfaat dari mengampuni.
  • Allah tidak memperhitungkan dosa kita
 "Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu." (Yesaya 43:25)
  • Allah mengankat kita dari dosa kita
"Sejauh timur dari barat, demkian dijauhkanNya dari pada kita pelanggaran kita" (Mazmur 103:12) 
  • Bahagia
  "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi. Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan dan yang tidak berjiwa penipu." (Mazmur 32:1-2) 
Bagaimana jika kita tidak mengampuni?
Kita akan melihat berdasarkan cerita Alkitab tentang hal ini dan kita akan mengambil kesimpulan sendiri berdasarkan cerita tersebut.
 * Matius 18:21-35 Perumpamaan tentang pengampunan
18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
18:28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
18:29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
18:30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
18:31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
18:32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
18:33 Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
18:34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."


Dari perumpamaan yang Alkitab ceritakan tersebuat kita dapat mengambil kesimpulan sendiri-sendiri tentang mengampuni. 
Satu lagi yang ingin saya tuliskan adalah :
Matius 6
12. dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
15. Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
16. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Seperti BAPA yang telah mengampuni kita, marilah kita membuka hati kita dan mengambil keputusan serta berkomitmen untuk mengampuni sesama kita yang bersalah kepada kita. 
Tuhan memberkati

Jumat, 20 Desember 2013

KETELADANAN dalam KEPEMIMPINAN BATAK





 Pohon Beringin melambangkan kemandirian

Kebudayaan Batak tidak sempat melahirkan suatu persekutuan masyarakat Batak dalam bentuk kerajaan atau negara. Pimpinan (Uluan) tertinggi yang pernah ada dalam  waktu yang cukup lama di tengah-tengah masyarakat Batak adalah pimpinan yang lebih bersifat rohani: Jonggi Manaor di Limbong, Ompu Palti Raja di Urat Samosir, Sorimangaraja di Balige dan yang terakhir adalah Sisingamangaraja di Bakkara, yang berkedudukan sebagai seorang Dewa Raja.

Selama berabad-abad, sebelum kekristenan dan Belanda datang ke Tanah Batak, persekutuan tertinggi yang mencakup persekutuan sekuler dan rohani yang ada dalam masyarakat Batak adalah persekutuan masyarakat yang bernama Bius.  
  • Bius adalah kesatuan wilayah dari beberapa Horja.
  • Horja adalah gabungan beberapa huta (kampung). 
 Gambar Rapat Parbaringin di Limbong Samosir

Dalam persekutuan Bius, masyarakat Batak mempunyai dua kepemimpinan atau dwi tunggal dan umumnya tidak mengenal pemimpin (uluan) tunggal. Pimpinan yang pertama  adalah pemimpin sekuler (duniawi) dan disebut Raja Bius, yang kedua adalah pemimpin rohani yang disebut Pande Bolon. Pande Bolon adalah pemimpin para Parbaringin di mana setiap Parbaringin berasal dari marga-marga  Horja dan mewakili Horjanya di lembaga Parbaringin Bius. Mereka mengakui Sisingamangaraja sebagai Dewa Raja dan adalah pemimpin rohani mereka yang tertinggi. Parbaringin berbeda dengan Datu Bolon (dukun,  yang berkeahlian di bidang black atau white magic) dan  Datu Nametmet (dukun kecil yang ahli dalam pengobatan). Datu umumnya bekerja dan dibayar sesuai pesanan seperti meramal, memanggil roh leluhur, mengobati dll, sedangkan Parbaringin  bekerja seumur hidup sebagai Pendeta agama Batak. Dalam kebersamaan memimpin Bius, Horja dan Huta, Raja-raja sekuler dan para Parbaringin mempunyai status dan fungsi yang berbeda.



Raja, sang pemimpin sekuler.



Kedudukan dan sikap (attitude) yang juga dapat dimaknai sebagai konsep kepemimpinan sekuler Batak : Raja Bius, Raja Horja maupun Raja Huta (yang biasa disebut sebagai Raja-raja Batak/Toba),  dapat dilihat dan disimak dari kata pengantar uraian hukum yang disunting oleh Panggading, raja paidua (kedua) yang terkenal dari Sisoding (Simamora). Pengantar tsb menunjukkan suatu sikap raja Batak yang ideal dalam konsep kepemimpinan seorang Raja Batak, dan di sini disunting kembali dari buku JC Vergowen/Prof.DR TO Ihromi: Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba, hal.147, sbb:



Ditompa Debata jolma mangarajai uhum, ditompa Debata do uhum mangarajai adat,

Ditompa Debata do raja mangarajai luat, asa raja i ma nampuna adat dohot uhum,

Mangarajai angka na metmet dohot na magodang, lahi-lahi dohot boru-boru,

Asa raja i do parhatian si bola timbang, parninggala si bola tali,

Pamuro so marambalang, parmahan so marbatahi,

Mangaramothon saluhut na di gomgomanna.

Sigarar utang, situnggu singir di na balga dohot di na metmet, manguhumi siuhumon,

Raja i ma sipungka solup, sitiop batuan na so ra teleng, hatian so bonaron,

Mula ni hata na sintong, na manogihon halak tu panggagatan na lomak,

Na manarihon hangoluan ni angka ginomgomanna.

Marsoban parsoban pe, parsoban ni raja. Mandurung pandurung, pandurung ni raja,

Maronan paronan, paronan ni raja. Mangula pangula, pangula ni raja.

Saluhutna i pandapotan tu raja, asa ndang tinanda hau so ingkon sian parbuena,

Ndang tinanda raja na malo, so ingkon sian pambahenanna,

Timbo buluna, balga hutana, gabe parripena maduma dohot ibana,

Sinur pinahanna, gabe niulana,

Borngin dohot arian ndang nok matana, manarihon uhum dohot adat di angka gomgomanna, pasari-sari panganonna asa adong hangoluanna.

Uraian yang puitis tsb di atas (lihat juga tulisan Raja-raja Toba di Suara HKBP edisi Desember 2006) memperlihatkan bagaimana indahnya bunyi dan isi dari konsep kepemimpinan Batak termaksud. Terungkap juga dengan sangat jelas betapa besar kewajiban dan tanggungjawab seorang Raja terhadap rakyatnya. Tanggungjawab yang besar membuat sang Raja selalu memikirkan kesejahteraan rakyatnya dan karenanya dia bisa sampai tidak tidur. Dia adalah seorang yang adil dan bijaksana,  dan dalam memimpin dia tidak boleh menggunakan kekerasan. Karena itu seorang Raja  juga akan selalu berusaha mengelak untuk memaksakan kehendaknya dengan mengatakan: sebagai Raja (atau sebagai Uluan) saya memutuskan atau memerintahkan begini dan begitu, tetapi dia harus bisa mempergunakan kemampuan dan kekuasaan yang ada di tangannya dengan keteladanan dan daya persuasi yang tinggi sehingga dia dipatuhi.  Rakyatnya yang terdiri dari pencari kayu api, nelayan, pedagang dan petani akan menurut dan meneladaninya karena dia menunjukkan kepemimpinannya dengan perbuatan-perbuatan yang baik, bukan sekedar kata-kata. Dengan meneladani Raja, rakyatpun juga harus bersikap raja (tekanan di suku akhir) dalam arti bersikap seperti seorang Raja, dalam setiap pekerjaan dan fungsi masing-masing di dalam masyarakat.



Parbaringin, sang pemimpin rohani.

Seperti telah diutarakan di atas, di  setiap Bius, seorang Raja selalu didampingi oleh sebuah lembaga Parbaringin yang diketuai oleh seorang Parbaringin atau Pendeta Utama yang bergelar Pande Bolon, dengan anggota-anggotanya para Parbaringin yang masing-masing mewakili setiap Horja anggota Bius. Mereka berasal dari marga tanah Horja dan menjabat sebagai Parbaringin untuk seumur hidup. Peri hal ke-parbaringin-an ini  kita mendapat banyak informasi yang berharga dari Vergowen (dalam bukunya tsb di atas), Sitor Situmorang (dalam bukunya Toba Na Sae) dan DR.Ir.Bisuk Siahaan (dalam bukunya Kehidupan Di Balik Tembok Bambu).

Sebagai seorang manusia biasa, dalam posisi kependetaannya mereka juga memerlukan nafkah untuk  penghidupannya di dunia ini. Untuk itu mereka mendapat sebidang tanah pertanian dan juga bagian dari iuran yang dibayar oleh semua Horja untuk upacara-upacara pemujaan/keagamaan. Semua Parbaringin bekerja atau melayani secara permanen di Horja pusat (yang berfungsi sebagai Bius), dan mereka diwajibkan bekerja untuk keseluruhan masyarakat Bius dan bukan hanya untuk lingkungan marga atau horjanya.

Parbaringin yang berstatus dan berfungsi sebagai Pendeta agama Batak, memimpin semua upacara-upacara agama Batak yang sangat banyak sepanjang tahun (terutama upacara-upacara yang berkaitan dengan kegiatan pertanian). Agama Batak  berpusat kepada Mulajadi na Bolon, Si Boru Deak Parujar, Raja Uti dan Sisingamangaraja. Umumnya Parbaringin juga merangkap sebagai ahli pertanian (dan menetapkan jenis padi dan waktu bertanamnya), ahli tehnik, pengairan dan pembagian tanah golat (ulayat).

Para Pendeta agama Batak tsb menyandang gelar Parbaringin karena mereka selalu meyematkan ranting beringin di rambutnya (manjujung baringinna) untuk menunjukkan kemandirian mereka di tengah-tengah semua marga, huta dan horja di biusnya. Dengan perkataan lain, para Parbaringin harus melepaskan semua ikatan kemargaan dengan marga asalnya, dan dengan demikian mereka harus melepaskan diri dari semua persaingan dan pertikaian antar marga yang mungkin terjadi di Biusnya. Demikianlah mereka  dihindarkan dari kemungkinan keterlibatan dalam apa yang sekarang kita sebut KKN.

Sisingamangaraja, Sang Dewa Raja dalam fungsinya sebagai atasan semua Parbaringin memberikan sebuah ajaran  kepada para Parbaringin  sbb:

Kamu dilarang meminjamkan uang, juga jangan menghutang, supaya sawah jabatanmu jangan ditimpa bencana. Kamu pantang meminjamkan uang, juga pantang menghutang, supaya kamu terhindar dari perselisihan. Kamu dilarang berzina, karena kamu adalah hakim. Sama sekali kamu tidak boleh memasung orang, terlibat dalam perampokan, pantang ikut dalam permusuhan, sekalipun diantara pihak-pihak yang bermusuhan saudaramu sendiri terlibat. Kuajarkan padamu: jadilah penyelamat apa saja yang  terperangkap bubu, pembebas bagi mereka yang terjerat jatuh di liang.



Ajaran tsb di atas menegaskan kewajiban para Parbaringin untuk selalu bersikap netral dan adil dalam setiap permasalahan yang timbul di masyarakat bius. Mereka juga harus menjadi penyelamat bagi orang-orang yang ditimpa bencana dan yang mengalami ketidak-adilan.

Para Parbaringin juga harus selalu  mematuhi aturan- aturan untuk mereka, antara lain: 
  • tidak boleh memakan sembarang makanan, 
  • tidak boleh memotong rambut namun harus selalu berpenampilan baik,
  • tidak boleh memotong rambut orang lain, harus memakai pakaian yang sudah ditentukan, 
  • tidak boleh melakukakn pekerjaan kotor dan tidak pantas untuk jabatannya seperti mengumpulkan sampah, menyapu, membakar lalang, menyiangi rumput, bertukang, memikul mayat. 
  • Mereka  juga tidak boleh berdusta, bersumpah, mengambil milik dan merugikan orang lain, dan harus berbicara seperlunya saja dan setiap kata yang diucapkannya haruslah bermakna.

Karena jabatannya mereka mendapat beberapa keistimewaan sbb:
  • Harta Parbaringin tidak boleh dicuri, karena itu sama denga mencuri barang sombaon (hantu leluhur yang disembah). 
  • Parbaringin tidak boleh diminta bersumpah. 
  • Kalau Parbaringin duduk bersila, tidak boleh ada orang berdiri di garis pandangnya.
  • Setiap orang yang berpayung harus menutupkannya sampai Parbaringin melewatinya.
  • Orang yang menunggang kuda harus turun kalau bertemu dengan Parbaringin.
  • Tidak boleh mendahului Parbaringin kecuali disilahkannya.
  • Memberikan sesuatu kepada Parbaringin harus dengan tangan kanan, dan kalau terpaksa dengan tangan kiri, harus menyebut: siamun ale ompung (ini tangan kanan ompung).
 
Dari keistimewaan-keistimewaan yang melekat pada posisi Parbaringin tsb di atas, dapat disimpulkan bahwa   seorang  Pendeta dalam masyarakat Batak dahulu benar-benar sangat dihormati dan dipandang hampir suci. Dan sesuai fungsi dan tugas-tugasnya, dalam kehidupan sehari-hari seorang Pendeta adalah teladan bagi orang Batak dalam banyak hal seperti berikut:
  • Mardebata (Bertuhan)
  • Martutur (Berkerabat)
  • Marpatik (Beraturan atau melaksanakan aturan)

  • Maruhum (Melaksanakan dan tunduk kepada hukum)
  • Maradat/marraja (Berpemerintahan: patuh kepada adat, raja dan pemerintah)

Uraian fungsi dan tanggungjawab dwi-tunggal Raja dan Parbaringin di atas menunjukkan bahwa memimpin orang-orang Batak yang berkecenderungan mandiri itu mungkin memang sulit, tetapi bukan suatu hal yang tidak mungkin. Dalam hal ini yang harus dilakukan oleh para pemimpin sekuler dan pemimpin rohani (pendeta) mereka adalah bekerja dengan keras untuk kesejahteraan rakyatnya dan hidup dengan jujur.  Demikianlah para pemimpin  itu menjadi  teladan yang pantas dipanuti karena mereka selalu melakukan apa yang mereka katakan, they mean what they say.
Konsep keteladanan pemimpin Batak di atas adalah sebuah konsep yang dijiwai oleh agama Batak. Konsep itu pastilah suatu idealisasi, yang  mungkin sangat sukar dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun fenomena bahwa sebuah agama yang kita anggap kafir (sipele begu/parbegu) saja seperti agama Batak bisa melahirkan suatu konsep yang indah seperti itu, membuat kita berpikir bahwa adalah sangat pantas untuk mengharapkan bahwa penerapan keteladanan oleh para pemimpin  Batak Kristen, sekuler maupun rohani, akan jauh lebih baik dan lebih benar. Kita dapat meyakini hal ini karena kepada para pemimpin jemaat-jemaat Kristen pertama di Asia Kecil, Petrus juga mengatakan sbb:
1 Petrus 5:2-3:
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Budaya bangsa Indonesia adalah budaya yang terdiri dari puncak-puncak budaya semua suku bangsa yang ada di Indonesia. Keteladanan pemimpin duniawi maupun rohani tsb di atas adalah salah satu produk puncak budaya Batak. Seyogianyalah produk puncak tsb mendapat kesinambungan dalam kiprah orang-orang Batak Kristen dalam kehidupannya di tengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia di masa-masa yang akan datang.

Disadur dari tulisan sdr Patiaraja Panjaitan

Mari  kita berpikir sejenak, darimanakah para pemimpin Agama Batak ( Parbaringin ), mendapat ilham yang memiliki tatanan kehidupan sosial yang begitu tinggi ? 

Bagaimana dengan kita yang menganut agama ang sah dan diakui oleh Konstitusi, apakah kita mempunyai konsep kepemimpinan seperti mereka (Parbaringin.red)?

Semoga!!!!

HORAS...HORAS...HORAS...

Kamis, 19 Desember 2013

AIR TERJUN RASA JERUK PURUT – BATU SAWAN

Berkunjung ke danau Toba dengan ke unikan pulau Samosir ditengah-tengahnya, kita tidak saja dapat menikmati keindahan alam yang menajubkan, banyak situs-situs sejarah asal mula-mula Suku Batak menyebar disekitar kawasan Pusuk Buhit (Buhit artinya bukit atau gunung),umumnya situs-situs tersebut merupakan makam-makam keturunan Si Raja Batak.

Adalah Batu Sawan yang merupakan air terjun alami yang ditemukan pada tahun 1996 oleh seorang bermarga Limbong lewat mimpi, singkat cerita pak Limbong inilah yang membersihkan dan mengorek-mengorek punggung gunung sehingga terwujud suatu aliran air yang muncul dari permukaan tanah dan mengalir lewat parit-parit kecil melintasi tebing batu meluncur terjun ke sebuah batu berbentuk seperti cawan besar.Kemudian tempat ini dikeramatkan sering digunakan untuk upacara ritual.
Uniknya air yang jatuh diatas batu berbentuk cawan ini ,ketika diminum rasanya seperti perasan jeruk purut,kecut-kecut segar alami , tetapi rasa air sebelum jatuh ke batu cawan dan setelah melimbah dari batu cawan tersebut rasanya tawar seperti air gunung umumnya.

Oleh Pemda Kabupaten setempat tempat resmi di jadikan objek wisata, air batu Sawan itu pun sering dibawah sampai ke Jakarta, dan rasanya tetap seperti perasan jeruk purut, tapi sampai sekarang belum diketahui kandungan apa yang membuat rasa jeruk Purut dan apakah ada unsur-unsur khasiat penyembuhannya juga tidak diketahui , yang jelas tempat ini mulai ramai dikunjungi sebagai tempat mengadakan acara ritual.

sumber : http://indoparsada.blog.com/2012/01/21/air-terjun-rasa-jeruk-purut-batu-sawan/

FIGUR SEORANG AYAH YANG TERLUPAKAN

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya….. Akan sering merasa kangen sekali dengan Ibunya. Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, ia akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Yah, jangan dilepas dulu roda bantunya”, Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu? Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang.” Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena ia tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja…. Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi-nya, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga.
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu… Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu…. Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’) Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu. Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir… Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut… Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. . Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan nya”
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti… Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah. 

Ketika kamu menjadi gadis dewasa…. Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain… Ayah harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati… Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang dilakukan Ayah hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”. Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT… kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan… Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak…. Tidak bisa!” Padahal dalam batin-nya, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang yang dibanggakan”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin…
Karena Ayah tahu….. Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya…. Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia….
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena dia sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa….

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya TUHAN tugasku telah selesai dengan baik…. Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik…. Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk… Dengan rambut yang telah dan semakin memutih…. Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Ayah telah menyelesaikan tugasnya….

Ayah, Bapak, atau Papa kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal…

Sabtu, 07 Desember 2013

Bola Hitam dan Bola Putih

Seorang anak laki-laki tunggal yang ditinggal mati ibunya ketika melahirkan dia. Sejak itu ayahnya menjadi seorang workaholic dan tidak menikah lagi. Anak baik hati dan lemah lembut walaupun hanya bersama pengasuhnya aja.

Pada waktu TK, sementara anak-anak lain sudah punya sepeda, dia masih jalan kaki.
Pengasuhnya melaporkan kepada ayahnya , “Tuan tidak kasihan melihat den Bagus? Masa sepeda saja nggak punya…apa tuan juga nggak malu?”
Iya..nih.. ayahnya tuh hebat, punya sekian perusahaan! Maka dipanggillah si anak, ditawarkan mau sepeda yang seperti apa, merek apa… dan si anak hanya bilang, “Nggak usah repot-repot Pa, aku minta dibeliin bola hitam dan bola putih aja… ”
Lho kok gitu?
“Kenapa bola hitam dan putih?”
“Nggak usah diterangin deh, Pa. Kalo papa punya uang yaa… belikan itu aja.”

Yah, mengingat mereka tidak pernah ngobrol, jadi ayahnya terima-terima aja. Tak berminat melanjutkan, maka dibelilah sepeda generasi terbaru saat itu untuk si anak, yang paling canggih, plus bola hitam dan bola putih.

Setelah masuk masuk SD dan pada saat itu musim sepatu roda. Sekian lama diperhatikan pengasuhnya sang anak tidak pernah minta dibelikan sepatu roda sama papanya. Sore hari hanya duduk saja. Sepedanyapun disimpan di gudang.
Pengasuhnya berkata kepada tuannya dan si anak dipanggil lagi oleh ayahnya.
“Nak, kamu mau dibelikan sepatu roda seperti temen-teman kamu? Kok nggak bilang papa. Nggak masalah kok cuma beli sepatu roda aja…”
Si anak bilang, “Nggak pa, bola hitam dan bola putih saya udah rusak..dibelikan lagi ya..nggak usah beli sepatu roda. Lagian lebih murah bola kan, pa?”
Si ayah agak dongkolsambil berkata dalam hati. Ni anak meremehkan papanya sendiri, atau sok
merendah? Tapi tetep si papa belikan sepatu roda, plus bola hitam dan bola putih.

Selang beberapa tahun, si anak masuk SMP. Cerita yang sama pun terulang. Sekarang teman-temannya musim rollerblade. Tren baru. Sementara sore hari, dia masih setia dengan sepatu rodanya. Ketika ayahnya pulang dari luar negeri dan melihat hanya anaknya yang pakai sepatu roda, si ayah sangat malu . Gila, rumah gedong, perusahaan banyak, keluar negrei terus… eeh anaknya ketinggalan jaman. Katanya dalam hati.

Besoknya, di kamar anaknya sudah ada sepasang roller blade baru dengan note:
“Biar kamu nggak malu sama teman-teman kamu”. 
Malamnya di ruang kerja ayahnya ada note balasan dari si anank:
“Pa, kok nggak belikan bola hitam dan bola putih? Aku lebih suka itu.” Si ayah dongkol tambah bingung ketika membaca note balasan dari anaknya. Apa sih istimewanya bola hitam dan bola putih? gumamnya dalam hati... Emang bisa bikin dia beken atau nge-tren? 
Keesokan si ayah mendapat note lagi dan begitu sterusnya…hingga dia tidak tahan dan membelikan anaknya bola hitam dan bola putih untuk kesekian kalinya.
Benar, setelah mendapat bola itu, si anak tidak merongrong ayahnya lagi.

Ketika si anak masuk bangku SMA, yang jaraknya agak jauh, si anak masih berbis ria, semetara teman-temannya sudah ada yang bawa motor dan mobil ke sekolah. Suatu hari, tumben papanya di rumah, melihat si anak pulang dianter temannya.
Ayahnya bergumam dalam hati, masa cuma untuk anak satu tidak bisa belikan mobil? Maka ditawarkanlah anaknya untuk membeli mobil. Si anak menolak dengan alasan mobil kurang praktis, dan dia menginginkan bola hitam bola putih aja.
Si ayah tidak terima penolakan. Karna anaknya udah besar, bisa berunding sehingga tercetus keputusan, si anak dibelikan motor plus bola hitam dan bola putih tentunya. Dan si ayah merasa kesal juga sedah berapa tahun dia beberapa kali dibelikan dua macem bola itu tanpa tau kenapa. Tapi si anak tidak ada keinginan dan kemauan untuk memberitahukannya.

Hingga tibalah masa kuliah. Karena senang dan bangga masuk PTN, si anak
diberikan kado mobil oleh ayahnya. Namun, sampai beberapa bulan si anak masih naik motor. Kuliah, pacaran, naek motor. Pacarnya juga bingung, kan dia punya mobil? Ditanya sama pacarnya, jawabannnya adalah karena papanya tidak membelikannya bola hitam dan bola putih.

Lalu ketika makan malam bersama, si pacar bilang kepada ayah anak itu, kenapa sih om nggak belikan bola hitam dan bola putih. Si ayah sebenernya sensitif sama para bola itu… huh.. sampe pacar anak ku nyuruh-nyuruh.. ditanya dong kenapa. Gumam si ayah dalam hati. Si pacar bilang kalau mobilnya tidak akan dipakai selama belum dikasih bola itu.
Ayah bingung, sementara di kamar anaknya udah segitu banyak bola hitam dan bola putih.
Buat apa sih, pikir ayahnya. Tapi demi gengsi, karena pacar anaknya yang bertanya, maka besoknya sudah ada bola hitam dan bola putih buat anaknya.
Suatu hari anaknya pergi ke puncak bawa mobil, sama pacarnya. Yah, namanya anak muda, ketika lagi di jalan, si pacar memberikan ciuman dan dia jadi grogi sehingga terjadi kecelakaan!!!
Mereka segera di bawa ke rumah sakit si ayah ditelpon pihak RS untuk segera datang.

Ayah : Tabrakannya parah. 
Pihak RS :Mereka berdua nggak ada yang pake seatbelt, yang cewek mati seketika dan ni cowok  sekarat.

Si ayah dateng ke RS.. “Gimana dok, anak saya?” 
Dokter (dengan tampang empati penuh duka cita), “Maaf pak, kami tidak dapat berbuat banyak..
sepertinya memang sudah waktunya… sebaiknya sekarang bapak manfaatkan waktu terakhir..” 

Perlahan si bapak masuk, nyamperin anaknya.
“Pa, maafin saya.. nggak hati-hati bawa mobilnya..”
Si anak juga nangis karna pacarnya nggak tertolong. Ayahnya menenangkan dia… akrablah dua manusia itu untuk beberapa saat. Hingga si ayah beranggapan ini saat terakhir. Dia ingat akan rasa penasaran dia tentang kenapa si anak selama ini selalu minta bola hitam dan bola putih.
“Nak, maafin papa selama ini yang selalu sibuk.. kamu jadi
kesepian..maafin papa, nak. Nggak sempet jadi orang tua yang baik.”
Anaknya menjawab,
“Nggak apa-apa pa, saya ngerti kok.. Cuma sempat kesel kalo papa punya uang lebih malah belikan yang macem-macem….saya cuma minta bola hitam dan bola putih aja kan?”
Si ayah merasa timing-nya tepat nih,
“KENAPA KAMU SELALU MINTA BOLA HITAM DAN BOLA PUTIH? ADA APA DENGAN BOLA-BOLAITU?” (pembaca juga penasaran ya..?)

Si anak jawab dengan terpatah-patah dan sangat susah , karena sudah sekarat dan
masanya udah hampir tiba…
“Karena pa… Saya…HEEE!!!
Kepalanya rebah dan nafasnya berhenti. Si anak meninggal sebelum kasih tau ayahnya.

Nah, si ayah saja yang udah hidup begitu lama bareng anaknya nggak tau… apalagi saya yang cuma bercerita? Yang bener aja dong !